Hai kawan...
Berwisata merupakan sarana masyarakat untuk melepas penat dan rasa lelah setelah melakukan aktifitasnya setiap hari. Banyak pilihan tempat wisata yang dapat dipilih oleh masyarakat dari mulai pantai, air terjun, pegunungan dan lainnya.
Nah... Saya akan membahas salah satu obyek wisata potensial yang terletak di Kabupaten Batang tepatnya di Kecamatan Pecalungan. Mungkin sebagian dari kalian telah mengetahui tempat wisata tersebut namun bagi orang awam mungkin belum mengetahuinya. Tempat tersebut bernama Curug Gombong.
Curug gombong berada di perbatasan antara kecamatan Subah dan kecamatan Pecalungan tepatnya di desa Gombong. Berjarak sekitar 5 km dari jalan pantura atau sekitar 15 menit dengan jalan penghubung antar kecamatan yang baik dan dapat diakses oleh kendaraan roda dua maupun roda empat.
Ketinggian curug gombong kurang lebih sekitar 15 meter dengan batuan kokoh yang menopangnya. Debit air yang tinggi serta pemandangan disekitarnya yang masih alami akan menambah kenyamanan ketika berada di curug gombong. Suara percikan airnya pun seakan menambah hawa mistis ketika berada dibawahnya.
Kita tidak perlu membayar tiket untuk dapat menikmati pesona curug gombong karena belum adanya pengelolaan oleh pemerintah setempat. Untuk turun kebawah curug pun harus melewati tangga yang sudah usang dan pada musim hujan akan licin. Namun semua itu akan terbayar dengan keindahan curug gombong.
Perlu adanya pengelolaan yang baik dari pemerintah setempat karena curug gombong disamping potensial adanya tempat wisata dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat setempat. Dengan pengelolaan dan akses yang baik akan menarik minat masyarakat untuk mengunjungi dan menikmati keindahannya.
Sekian guys pembahasan mengenai salah satu obyek wisata potensial di Kabupaten Batang.....
Sabtu, 31 Desember 2016
Senin, 28 November 2016
Penggusuran Pedagang Kaki Lima
Nahh, sekarang saya akan membahas mengenai masalah yang seringkali dialami oleh pedagang kaki lima dipinggiran jalan. Lalu ketika terjadi penertiban PKL ( Pedagang Kaki Lima ) oleh petugas siapakah yang salah? apakah pedagang yang berjualan dipinggiran jalan atau pemerintah yang kurang memperhatikan pedagang kecil?.
Tentunya baik pedagang atau pemerintah mempunyai peran masing-masing dalam menanggapinya. Dilihat dari sisi pedagang yang mencari rezeki dari barang jualannya ataupun dari sisi pemerintah yang menegakkan hak-hak orang lain untuk mendapatkan kenyaman.
Sering kita melihat banyaknya pedagang kaki lima yang berada di trotoar maupun pinggiran jalan. Mereka menawarkan berbagai macam barang dagangannya, misalkan buah-buahan, cindera mata, serta makanan dan minuman ringan. Seringkali kita merasa terbantu dengan banyaknya pedagang di pinggiran jalan namun kita juga pasti pernah merasa kesal akibat dari keberadaan mereka.
Seringkali pedagang kaki lima menutup hampir sebagian jalan dan trotoar. Tentu ini dinilai mengganggu para pejalan kaki dan pengendara kendaraan bermotor. Namun mereka tidak punya pilihan lain demi menghidupi keluarganya. Mereka sebenarnya tau bahwa tempat mereka berdagang tersebut mengganggu orang lain. Namun mau bagaimana lagi? mereka tidak memiliki pilihan lain kecuali berjualan dipinggiran jalan.
Para pedagang kaki lima sering merasa takut ketika petugas melakukan penertiban disepanjang jalan tempat mereka berjualan. Mereka berlarian untuk menyelamatkan barang dagangannya karena apabila mereka tertangkap maka peralatannya berjualan akan disita oleh petugas. Adu mulut pun sering kita dengar ketika adanya penertiban pedagang kaki lima namun mereka tidak dapat melakukan apa-apa selain melihat peralatan berjualannya dibawa oleh mobil milik petugas.
Sebenarnya pemerintah telah melarang mereka berjualan dijalan dan trotoar karena akan mengganggu pengguna jalan lainnya. Bahkan pemerintah telah menyediakan tempat khusus untuk para pedagang kaki lima berjualan. Namun tetap saja mereka tidak mau menempatinya karena menganggap tempat yang disediakan tidak strategis dan justru merugikan bagi para pedagang karena pembeli malah untuk berjalan labih jauh dari pinggir jalan. Alasan tersebutlah yang menimbulkan mereka tetap berjualan dipinggir jalan dan trotoar walaupun selalu dibayangi oleh rasa takut terhadap penertiban oleh petugas.
Dengan permasalahan tersebut seharusnya dari sisi pedagang maupun pemerintah harus saling memahami satu sama lain. Akankah lebih baik jika pemerintah menempatkan para pedagang kaki lima di sebuah tempat yang layak dan strategis. Tempat tersebut harus ditunjang dengan fasilitas yang baik serta modern sehingga tidak akan membuat pembeli malas untuk datang. Pedagang juga harus sering mengadakan suatu even, misalkan pertunjukan atau hiburan untuk menarik simpati pembeli.
Dengan terpenuhinya fasilitas serta adanya hiburan maka tidak menutup kemungkinan para pembeli akan semakin banyak yang datang untuk membeli dagangan para pedagang kaki lima. Jadi kuncinya adalah saling menghargai satu sama lain serta saling membantu dalam kepentingan orang lain.
x
Minggu, 27 November 2016
Keinginan Berwirausaha
Setiap orang pasti memiliki keinginan untuk berwirausaha secara mandiri dengan tujuan untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Namun tidak semua orang mampu menjalankannya bahkan seorang yang telah menjalankan usahanya pun tidak tentu akan menjadi sukses dengan bisnisnya tersebut bahkan ada yang gulung tikar karena kalah bersaing dengan usaha-usaha lainnya.
Dalam berwirausaha tentunya harus memahami ilmu-ilmu mengenai bisnis. Dengan menerapkan ilmu bisnis maka seorang akan mampu menjalankan bisnisnya hingga mencapai kesuksesan dalam bisnisnya.
Wirausaha adalah kemampuan seseorang untuk melihat dan menilai peluang serta berusaha secara mandiri dengan memanfaatkan segala sumber daya untuk mengambil sebuah tindakan demi tercapainya kesuksesan. Dalam berwirausaha pasti akan dimulai dari nol terlebih dahulu. Pada awalnya, seorang yang akan berwirausaha harus memahami serta memikirkan mengenai produk atau bahan yang akan dijadikan bisnisnya. Dimulai dengan apa produk yang akan dibuat, untuk siapa produk tersebut dibuat, mengapa produk tersebut dibuat dan bagaimana proses dalam pembuatannya.
Pengelolaan keuangan juga sangat dibutuhkan dalam menjalankan bisnis. Dimulai dari mengelola modal, menggunakan modal tersebut dengan baik, perhitungan dalam proses pembuatan yang meliputi bahan, peralatan, gaji pegawai dan lain-lain serta perhitungan laba pada setiap produk yang terjual. Semakin tinggi laba yang diperoleh setiap hari menandakan bisnis yang dijalankan akan semakin berkembang dengan baik.
Dalam proses produksi, seorang wirausahawan akan berusaha menekan harga semurah mungkin tetapi tidak mengurangi kualitas dari bahan yang digunakan. Dengan produksi yang murah maka laba yang dihasilkan akan semakin tinggi. Pemasaran suatu produk juga sangat diperhitungkan oleh seorang wirausahawan. Pasar-pasar strategis akan dipilih untuk memasarkan produknya. Kesalahan memilih tempat pemasaran maka resiko kegagalan pemasaran juga akan semakin besar.
Maka dalam memulai berwirausaha maka harus memahami ilmu-ilmu serta tata cara berbisnis yang baik dan benar. Tidak hanya itu, keberanian juga harus ada pada diri seorang wirausahawan untuk mencoba. Karena dengan mencoba wirausahawan akan menemukan dimana titik tertinggi untuk berbisnis dan dimana titik terendah atau kegagalan yang akan dialami sehingga dapat menemukan jalan keluar dalam permasalahan-permasalahan yang terjadi dan memberikan kesuksesan dalam berbisnis. Jangan takut memulai bisnis dan jalankan dengan sebaik-baiknya pasti kesuksesan akan dapat diraih.
Langganan:
Postingan (Atom)